Friday 3 July 2009

Limited Response


Tes grammar didesain untuk mengukur kemampuan siswa mulai dari inflexions (bottle – bottles) sampai pada syntax. Syntax meliputi hubungan antar kata dalam kalimat, termasuk hal-hal seperti susunan kata, penggunaan negative, bentuk pertanyaan, dan kata penghubung (connectives). Pembahasan tentang cara menyusun tes grammar meliputi empat jenis, yaitu limited response, multiple-choice completion, simple completion, dan cloze tests.

Limited Response

Grammar yang dimiliki siswa dengan kemampuan bahasa Inggris yang terbatas dapat diketahui tanpa menyuruh siswa berbicara atau menulis apapun. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan respon fisik (physical response) dan visual. Kali ini kita akan membahas dua cara mendasar untuk mengukur kemampuan grammar pada anak-anak dengan kemampuan bahasa Inggris tingkat pemula, yaitu: (1) menguji anak-anak secara bersamaan; dan (2) menguji anak-anak dalam kelompok.

Penilaian Individu

Guru dapat menguji anaknya secara individu dengan menggunakan permohonan secara lisan. Permohonan lisan ini dapat disampaikan untuk mendapatkan jawaban lisan sederhana dengan tindakan nonverbal. Ketika mengajarkan anak-anak yang belum mempunyai kemampuan bahasa Inggris, guru bahkan memperbolehkan jawaban dalam bahasa Indonesia.

Contoh: (students hear in English)
“How many books are on the table?”
(students answer in our language)
“Enam”

Yang perlu diingat, tentu saja, untuk menggunakan vocabulary yang umum didalam menyampaikan pertanyaan dan dengan structure yang sudah pernah diajarkan kepada siswa. Sebagai contoh, guru mungkin ingin menguji pemahaman preposition between; maka guru berkata kepada siswa, “Put the red folder between the two green ones.” Tetapi jika siswa tidak memahami apa itu folder atau apa maksud dari perintah tadi, siswa akan kehilangan tujuan pertanyaan – walaupun siswa tadi tahu preposisi yang dimaksud.

Ketika numbers, colors, dan familiar classroom objects dipelajari, kemudian guru dapat menguji, misalnya, menggunakan kalimat pertanyaan dengan wh-questions. Guru dapat bertanya, “Where are the three yellow notebooks?” atau “Which two pens are red?” Siswa pemula kemungkinan akan dapat menjawab dengan menyentuh, memegang, atau menunjuk pada benda yang dimaksud.

Penilaian Kelompok

Guru dapat juga menguji siswa dalam kelompok dengan menggunakan respon fisik (physical response). Gambar seri bisa dipakai untuk melakukan tes seperti ini. Pertama, jelaskan dan ilustrasikan beberapa kata baru. Kemudian suruh anak-anak membuat gambar sesuai dengan perintah lisan yang diberikan guru. “Draw an airplane in the middle of the paper. (Berhenti sebentar sambil menunggu siswa menggambar) Now draw a house below the airplane. (berhenti sebentar) Next draw a cloud in front of the airplane.”

Dengan menggunakan gambar, guru dapat mengukur kemampuan pemahaman siswa tentang preposition. Seperti contoh, guru dapat mengatakan “Draw a circle around the person on the house,” atau “Draw an X” on the boy behind the car.” Gambar seri yang terdiri dari tiga atau empat dapat digunakan untuk mengevaluasi penguasaan grammar siswa, tentang comparative degree, misalnya. Perhatikan contoh berikut (guru menyediakan gambar perbandingan anak laki-laki dan perempuan):

(nonverbal) :“Circle the picture that illustrates this sentence: “The boy is as big as the girl.”
(yes-no) : “Look at the picture B. Is the boy as big as the girl?”
(true-false) : “Look at the picture C. The girl is taller than the boy.”

Keuntungan Limited Response
Memudahkan anak dan menghindarkan dari rasa tertekan yang tidak perlu.
Menghindari keterampilan berbahasa seperti reading dan writing yang belum banyak diajarkan.
Dapat dengan mudah diberi skor dan bersifat objektif.


Kelemahan Limited Response
Penilaian individu membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan penilaian kelompok.
Sulit untuk mencari gambar yang sesuai (walaupun guru dapat membuat sketsa gambar sendiri).
Materi grammar yang bisa diujikan sangat terbatas.

No comments:

Post a Comment